Kamis, 04 April 2019

LAPORAN REAKSI - REAKSI ALKOHOL DAN FENOL


LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I







DISUSUN OLEH :
SANAQ ELFIRA PUTRI
(A1C117071)

           

NAMA DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019


I.                   Data Pengamatan
1.1  Kelarutan
NO.
PERLAKUAN
HASIL
1.
Tabung yang berisi 0.5 ml etanol ditambah 2 ml air.
Ketika dicampurkan larutan etanol larut dalam air, dan larutan berwarna bening.
2.
Tabung yang berisi 0.5 ml fenol ditambah dengan 2 ml air.
Ketika dicampurkan larutan berwarna putih susu, didiamkan membentuk endapan orange, setelah digoncang larutan fenol larut dalam air.
3.
Tabung yang berisi dengan 0.5 ml madu ditambah dengan 2 ml air.
Ketika dicampurkan terbentuk 2 larutan, setelah diaduk madu larut dalam air dan berubah warna menjadi kuning keruh.

1.2  Reaksi dengan Alkali
NO.
PERLAKUAN
HASIL
1.
Tabung yang berisi 0.5 ml madu  ditambah dengan larutan NaOH 10% sebanyak 5 ml dan dikocok.
Larutan menjadi berwarna kuning, lama-kelamaan menghilang dan terdapat endapan kuning, lapisan atas berwarna kuning jernih.
2.
Tabung yang berisi 0.5 ml fenol  ditambah dengan larutan NaOH 10% sebanyak 5 ml dan dikocok.
Larutan menjadi berwarna kuning pudar. Terdapat dua fasa minyak dan air, Ketika dikocok menjadi larut dan warna larutan mejadi orange jernih.
3.
Tabung yang berisi 0.5 ml 2-naftol ditambah dengan larutan NaOH 10% sebanyak 5 ml dan dikocok.
Terdapat gelembung gas sedikit, setalah digoncang warna menjadi bening dan tidak ada gelembung.

1.3  Oksidasi dengan Asam Kromat (Pengujian Bordwell-Wellman)
No.
perlakuan
Hasil Pengamatan
         1.       
5 tabung reaksi dimasukkan 1 ml aseton
Gumpalan hijau tua makin lama makin jernih
         2.       
Tabung 1 = 1 ml aseton + 2-butanol + 1 tetes reagen Bordwell-Wellman
Warnanya tetap bening, ketika dimasukkan reagen BW awalnya orange ada gumpalan hijau tua didasar tabung dikock makin hijau
        3.       
Tabung 2 = 1 ml aseton + ter-butil alkohol ( madu) + 1 tetes reagen BW
Awalnya orange ada hijau dikit-dikit. Detelah dikocok warna menjadi kuning minyak didinding tabung ada cairan kental berwarna hijau
       4.       
Tabung 3 = 1 ml aseton + kolestrol ( minyak jelantah) + 1 tetes reagen Bw
Awalnya keruh daduk jadi jernih. Kemudian ditambahkan reagen BW warna berubah menjadi orange dibawah ada serbuk putih dan terdapat 2 fasa orange dibawah dan diatas minyak
       5.       
Tabung 4 = 1 ml aseton + trifenil karbinol + 1 tetes reagen BW
Awalnya kuning keruh dicampur warnanya menjadi kekuningan. Digoncang warnanya jadi kuning jernih. Ditambahkan reagen BW warnanya menjadi orange dan terdapat gelembung atau busa.

1.4  Reaksi Fenol dengan Klorida
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
        1.       
0.1 gram fenol didalam 3 ml air
Larutan fenol yang awalnya orange menjadi bening
        2.       
Ditambahkan HCl dan digoncang
Warna larutan tetap jernih dan tidak ada perubahan.

1.5  Reaksi Fenol dengan Besi (III) Klorida
NO.
PERLAKUAN
HASIL
1.
Tabung 1
1-2 tetes fenol + 5 mL aquades + 1-2 tetes besi (III) klorida

Semua larut bercampur dan warna yang dihasilkan ungu jernih.
2.
Tabung 2
1-2 tetes resorsinol + 5 mL aquades + 1-2 tetes besi (III) klorida

Warna larutan menjadi kuning jernih, dan larut.
3.
Tabung 3
1-2 tetes 2-propanol + 5 mL aquades + 1-2 tetes besi (III) klorida

Semua larut dan menghasilkan warna kuning pudar.

II.                Pembahasan
Pada praktikum kali ini ada 5 percobaan yag diujikan mengenai reaksi alkohol dan fenol. Masing-masing reaksi dari alkohol dan fenol berbeda-beda tergantung dari sifat dan bagaimana kereaktifan gugusnya  untuk dapat bereaksi dengan zat yang digunakan. Seperti yang telah kita ketahui bahwa alkohol merupakan senyawa yang memiliki gugus fungsi –OH dengan rantai alkil yang mengikatnya atau secara umum dapat ditulis dengan R-OH. Selain itu alkohol juga dapat mengalami suatu reaksi dehidrasi membentuk senyawa tidak jenuh, karena mudahnya alkohol bereaksi sehingga menjadikannya bahan diskusi penting dalam kimia organik. Sedangkan fenol adalah senyawa dengan gugus hidroksil (OH) nya melekat pada cincin benzena (aromatik). Selain itu denol memiliki sifat yang lebih asam dibangdingkan dengan alkohol. Hal ini disebabkan adanya muatan negatif yang dihasilkan oleh O disebabkan adanya resonansi molekul muatan atau elektronnya terdelokalisasi oleh cincin benzena (aromatik) (http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/).
2.1  Kelarutan
Alkohol umumnya berwujud cair serta memiliki sifat yang mudah menguap atau bersifat volatil, yanng mana sifat ini dipengaruhi oleh panjang rantai (alkil) yang terikat dengan gugus hidroksil (OH). Sebagian kecil alkohol memiliki kelarutan yang berbeda-beda, tetapi relatif dapat membentuk ikatan hidrogen jika direaktifkan dengan air (H-O-H). Tetapi sesuai teori bahwa kelarutannya dalam air akan semakin kecil jika direaksikan dengan air. semua alkohol dapat larut dalam air tetapi n-butil alkohol memiliki kelarutan yang kecil ketika ia larut dalam air. pada percobaan kali ini kami akan menguji tiga senyawa dalam tiga tabung reaksi. Senyawa tersebut yaitu : etanol, fenol , dan madu. Dimasukkan 0.5 ml atau setara dengan 10 tetes kedalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 2 ml air dan diaduk. Pada tabung yang berisi etanol ketika dicampurkan dengan air larutan menjadi berwarna bening. Sedangkan pada tabung kedua yang berisikan fenol dan setelah ditambahkan air larutan tersebut menjadi berwarna putih susu, setelah didiamkan membentuk endapan orange, setelah diaduk larutan fenol larut dalam air. dan pada tabung terakhir yang berisikan madu dan setelah diisikan air menjadi terbentuk 2 lapisan dan diaduk madu menjadi larut dalam air dan berubah warna menjadi kuning keruh.

2.2  Reaksi dengan Alkali
Pada percobaan ini kami mereaksikan n-butil alkohol, fenol dan 2-naftol dengan NaOH 10% kedalam tabung reaksi. Pada tabung pertama diisikan 0.5 ml madu dan ditambah dengan NaOH sebanyak 5 ml dan dikocok. Setelah dikocok lartan menjadi berwarna kuning lama-kelamaan menghilang dan terdapat endapan kuning dan lapisan atas berwarna kuning keruh. Sedangkan pada tabung kedua yang berisikan fenol dan ditambahkan NaOH dikocok. Larutan menjadi berwarna kuning pudar dan terdapat dua fasa minyak dan air. ketika dikocok menjadi larut dan warna larutan menjadi orange jernih. Pada tabung terakhir yang bersi 2-naftol ditambahkan NaOH dan dikocok, kemudian larutan menjadi muncul sedikit gelembung gas dan setelah digoncang warnanya menjadi bening dan tidak ada gelembung. Alkohol tidak larut pada NaOH sedangkan fenol jika direaksikan dengan NaOH akan menghasilkan denol-natrium fenoksida dan larut.
2.3  Oksidasi dengan Asam Kromat (Pengujian Bordwell-Wellman)
   Pada percobaan ini dilakukan uji oksidasi dengan menggunakan asam kromat yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan antar alkohol dan fenol. Reagen Bordwell-Wellman ialah campuran dari anhidrat kromatid dalam asam 25 asam sulfat pekat. Digunakan empat senyawa yaitu : 3 butanol, ter-butil alkohol yang diganti denan madu, kolestrol yang diganti dengan minyak jelantah, dan trifenil karbinol diganti dengan kunyit. Pada keempat tabung diisi masing-masing senyawa sebanyak 1 ml dan diuji dengan menetesi 1 tetes reagen Bordwell-Wellman. Pada tabung pertama warna awal larutan bening setelah ditetesi dengan reagen Bordwell-Wellman warna larutan menjadi orange dan ada gumpalan berwarna hiaju tua didasar tabung. Ketika dikocok larutan menjadi makin jernih dan terdapat gumpalan hijau yang semakin besar. Pada tabung kedua dicampurkan dengan reagen Bordwell-Wellman warna menjadi orange dan ada hijau sedikit. Ketika dikocok larutan menjadi kuning inyak dan didinding tabung ada bercak-bercak hijau yang menempel. Tabung ketiga dicampur larutan menjadi keruh dan setelah digoncang menjadi jernih dan setelah ditambahkan reagen laruta yang berwarna ornage menjadi ada serbuk dibawah dan terdapat dua fasa. Pada tabung terakhir setelah dicampur warna larutan menjadi kuning keruh. Setelah digoncang warna larutan menjadi kuning jernih dan ditetesi denan reagen Bordwell-Wellman larutan menjadi warna orange dan terdapat gelembung.
2.4  Reaksi Fenol dengan Klor
   Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui reaksi dari fenol dan Klor. Pertama 0.1 gr fenol di tambahkan 3 ml air. Larutan yang awalnya berwarna orang menjadi bening. Kemudian ditambahkan HCl sambing digoncang dan larutan tetap jernih. Hal ini dikarenakan fenol dapat larut dalam air dan asam. Senyawa fenol termasuk kedalam senyawa aromatik maka dari itu ia berbentuk cincin. Ketika fenol direaksikan dengan HCl akan terjadi reaksi substitusi elektrofilik yang mana pada reaksi ini berlangsung lemah.
2.5  Reaksi Fenol dengan Besi (III)Klorida
   Percobaan ini memiliki tujuan yaitu mengidentifikasi reaksi yang terjadi antara fenol dan besi (III) klorida. Pada percobaan ini FeCl3 digunakan untuk kita dapat mebedakan alkohol alifatik atau rantai terbuka dan alkohol aromatik. Selain itu dapat juag dijadikan pembeda antara alkohol dan fenol. Pada percobaan ini digunakan fenol, resirsinol dan 2-propanol. Pada tabung yang pertama diisi 2 tetes fenol ditambahkan dengan air dan FeCl3 dedapatkan hasil larutan berubah warna menjadi ungu jernih. Pada tabung kedua didapatkan hasil warna larutan menjad kuning jernih dan larutan larut. Pada tabung ketiga didapatka hasil yaitu warna larutan menjadi kuning pudar dan larutan larutan. Pada percobaan ini kita dapat mengetahu bahwa fenol dapat bereaksi dengan FeCl3  hal ini dikarenakan FeCl3 mempunyai kemampuan untuk bereaksi dengan alkohol alifatik. Fenol termasuk jenik alkohol alifatik. Fenol merupakan senyawa yang memiliki gugus hidroksil yang berikatan pada karbon tak jenuh yang membuat ia dapat bereaksi dengan FeCl3 dan menghasilkan senyawa kompleks.
III.             Permasalahan
1.      Mengapa menggunakan NaOH dalam reaksi dengan alkali?
2.      Mengapa semakin panjang rantai c pada alkohol maka akan semakin sulit untuk larut?
3.      Mengapa sikloheksanol tidak bereaksi dengan NaOH?
IV.             Kesimpulan
1.      Sifat alkohol dan fenol dapat dibedakan atas keasamannya dimana fenol lebih asam dibandingkan alkohol
2.      Kelarutan fenol dalam air lebih kecil dibandingkan dengan kelarutan alkohol dalam air
3.      Alkohol tidak dapat larut dengan NaOH sedangkan fenol dapat bereaksi dengan NaOH membentuk garan Na dan air.
V.                Daftar Pustaka
·         Fessenden. 1982. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.
·         Hart. 2014. Kimia Organik Edisi 3 Jilid 1. Jakarta : Gramedia.
·         Suminar. 2010. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga.

·         Tim Penuntun Kimia Organik I.2019. Penuntun Kimia Organik I. Jambi : Universitas Jambi. 
VI.             Lampiran


Hasil Oksidasi dengan Asam Kromat


Hasil Uji Reaksi Fenol dengan Brom



Hasil Reaksi dengan Alkali 

3 komentar:

  1. Saya Agnes Monika Situmorang (A1C117059), akan menjawab pertanyaan nomor 2. Karena semakin panjang rantai maka akan semakin sulit untuk membentuk ikatan hidrogen yang menyebabkan alkohol semakin susah larut.

    BalasHapus
  2. Saya monica (077) akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3 menurut saya Karena sikloheksanol merupakan senyawa siklik dan tidak bereaksi dengan NaOH karena merupakan alkohol sekunder

    BalasHapus
  3. Muhammad Yamin (a1c117047) ingin menjawab no 1. Hal ini dikarenakan NaOH adalah laruta basa kuat yang mengandung logam alkali dan dapat membentuk garam yang larut dalam basa tersebut dimana alkohol akam melarut dalam basa kuat dan membentuk garam natriumnya

    BalasHapus