LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA
ORGANIK I
DISUSUN OLEH :
SANAQ ELFIRA PUTRI
(A1C117071)
NAMA DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
I.
Data Pengamatan
1.1 Kelarutan
NO.
|
PERLAKUAN
|
HASIL
|
1.
|
Tabung yang berisi
0.5 ml etanol ditambah 2 ml air.
|
Ketika dicampurkan
larutan etanol larut dalam air, dan larutan berwarna bening.
|
2.
|
Tabung yang berisi 0.5
ml fenol ditambah dengan 2 ml air.
|
Ketika dicampurkan
larutan berwarna putih susu, didiamkan membentuk endapan orange, setelah
digoncang larutan fenol larut dalam air.
|
3.
|
Tabung yang berisi
dengan 0.5 ml madu ditambah dengan 2 ml air.
|
Ketika dicampurkan terbentuk
2 larutan, setelah diaduk madu larut dalam air dan berubah warna menjadi
kuning keruh.
|
1.2 Reaksi
dengan Alkali
NO.
|
PERLAKUAN
|
HASIL
|
1.
|
Tabung yang berisi
0.5 ml madu ditambah dengan larutan
NaOH 10% sebanyak 5 ml dan dikocok.
|
Larutan menjadi
berwarna kuning, lama-kelamaan menghilang dan terdapat endapan kuning,
lapisan atas berwarna kuning jernih.
|
2.
|
Tabung yang berisi
0.5 ml fenol ditambah dengan larutan
NaOH 10% sebanyak 5 ml dan dikocok.
|
Larutan menjadi
berwarna kuning pudar. Terdapat dua fasa minyak dan air, Ketika dikocok
menjadi larut dan warna larutan mejadi orange jernih.
|
3.
|
Tabung yang berisi
0.5 ml 2-naftol ditambah dengan larutan NaOH 10% sebanyak 5 ml dan dikocok.
|
Terdapat gelembung
gas sedikit, setalah digoncang warna menjadi bening dan tidak ada gelembung.
|
1.3 Oksidasi
dengan Asam Kromat (Pengujian Bordwell-Wellman)
No.
|
perlakuan
|
Hasil
Pengamatan
|
1.
|
5
tabung reaksi dimasukkan 1 ml aseton
|
Gumpalan
hijau tua makin lama makin jernih
|
2.
|
Tabung
1 = 1 ml aseton + 2-butanol + 1 tetes reagen Bordwell-Wellman
|
Warnanya
tetap bening, ketika dimasukkan reagen BW awalnya orange ada gumpalan hijau
tua didasar tabung dikock makin hijau
|
3.
|
Tabung
2 = 1 ml aseton + ter-butil alkohol ( madu) + 1 tetes reagen BW
|
Awalnya
orange ada hijau dikit-dikit. Detelah dikocok warna menjadi kuning minyak
didinding tabung ada cairan kental berwarna hijau
|
4.
|
Tabung
3 = 1 ml aseton + kolestrol ( minyak jelantah) + 1 tetes reagen Bw
|
Awalnya
keruh daduk jadi jernih. Kemudian ditambahkan reagen BW warna berubah menjadi
orange dibawah ada serbuk putih dan terdapat 2 fasa orange dibawah dan diatas
minyak
|
5.
|
Tabung
4 = 1 ml aseton + trifenil karbinol + 1 tetes reagen BW
|
Awalnya
kuning keruh dicampur warnanya menjadi kekuningan. Digoncang warnanya jadi
kuning jernih. Ditambahkan reagen BW warnanya menjadi orange dan terdapat
gelembung atau busa.
|
1.4 Reaksi
Fenol dengan Klorida
No.
|
Perlakuan
|
Hasil
Pengamatan
|
1.
|
0.1
gram fenol didalam 3 ml air
|
Larutan
fenol yang awalnya orange menjadi bening
|
2.
|
Ditambahkan
HCl dan digoncang
|
Warna
larutan tetap jernih dan tidak ada perubahan.
|
1.5 Reaksi
Fenol dengan Besi (III) Klorida
NO.
|
PERLAKUAN
|
HASIL
|
1.
|
Tabung
1
1-2
tetes fenol + 5 mL aquades + 1-2 tetes besi (III) klorida
|
Semua
larut bercampur dan warna yang dihasilkan ungu jernih.
|
2.
|
Tabung
2
1-2
tetes resorsinol + 5 mL aquades + 1-2 tetes besi (III) klorida
|
Warna
larutan menjadi kuning jernih, dan larut.
|
3.
|
Tabung
3
1-2
tetes 2-propanol + 5 mL aquades + 1-2 tetes besi (III) klorida
|
Semua
larut dan menghasilkan warna kuning pudar.
|
II.
Pembahasan
Pada
praktikum kali ini ada 5 percobaan yag diujikan mengenai reaksi alkohol dan
fenol. Masing-masing reaksi dari alkohol dan fenol berbeda-beda tergantung dari
sifat dan bagaimana kereaktifan gugusnya
untuk dapat bereaksi dengan zat yang digunakan. Seperti yang telah kita
ketahui bahwa alkohol merupakan senyawa yang memiliki gugus fungsi –OH dengan
rantai alkil yang mengikatnya atau secara umum dapat ditulis dengan R-OH. Selain
itu alkohol juga dapat mengalami suatu reaksi dehidrasi membentuk senyawa tidak
jenuh, karena mudahnya alkohol bereaksi sehingga menjadikannya bahan diskusi
penting dalam kimia organik. Sedangkan fenol adalah senyawa dengan gugus
hidroksil (OH) nya melekat pada cincin benzena (aromatik). Selain itu denol
memiliki sifat yang lebih asam dibangdingkan dengan alkohol. Hal ini disebabkan
adanya muatan negatif yang dihasilkan oleh O disebabkan adanya resonansi
molekul muatan atau elektronnya terdelokalisasi oleh cincin benzena (aromatik)
(http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/28/reaksi-alkohol-dan-fenol298/).
2.1 Kelarutan
Alkohol
umumnya berwujud cair serta memiliki sifat yang mudah menguap atau bersifat
volatil, yanng mana sifat ini dipengaruhi oleh panjang rantai (alkil) yang
terikat dengan gugus hidroksil (OH). Sebagian kecil alkohol memiliki kelarutan
yang berbeda-beda, tetapi relatif dapat membentuk ikatan hidrogen jika direaktifkan
dengan air (H-O-H). Tetapi sesuai teori bahwa kelarutannya dalam air akan
semakin kecil jika direaksikan dengan air. semua alkohol dapat larut dalam air
tetapi n-butil alkohol memiliki kelarutan yang kecil ketika ia larut dalam air.
pada percobaan kali ini kami akan menguji tiga senyawa dalam tiga tabung
reaksi. Senyawa tersebut yaitu : etanol, fenol , dan madu. Dimasukkan 0.5 ml
atau setara dengan 10 tetes kedalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 2 ml
air dan diaduk. Pada tabung yang berisi etanol ketika dicampurkan dengan air larutan
menjadi berwarna bening. Sedangkan pada tabung kedua yang berisikan fenol dan
setelah ditambahkan air larutan tersebut menjadi berwarna putih susu, setelah
didiamkan membentuk endapan orange, setelah diaduk larutan fenol larut dalam
air. dan pada tabung terakhir yang berisikan madu dan setelah diisikan air
menjadi terbentuk 2 lapisan dan diaduk madu menjadi larut dalam air dan berubah
warna menjadi kuning keruh.
2.2 Reaksi
dengan Alkali
Pada
percobaan ini kami mereaksikan n-butil alkohol, fenol dan 2-naftol dengan NaOH
10% kedalam tabung reaksi. Pada tabung pertama diisikan 0.5 ml madu dan
ditambah dengan NaOH sebanyak 5 ml dan dikocok. Setelah dikocok lartan menjadi
berwarna kuning lama-kelamaan menghilang dan terdapat endapan kuning dan
lapisan atas berwarna kuning keruh. Sedangkan pada tabung kedua yang berisikan
fenol dan ditambahkan NaOH dikocok. Larutan menjadi berwarna kuning pudar dan
terdapat dua fasa minyak dan air. ketika dikocok menjadi larut dan warna
larutan menjadi orange jernih. Pada tabung terakhir yang bersi 2-naftol
ditambahkan NaOH dan dikocok, kemudian larutan menjadi muncul sedikit gelembung
gas dan setelah digoncang warnanya menjadi bening dan tidak ada gelembung. Alkohol
tidak larut pada NaOH sedangkan fenol jika direaksikan dengan NaOH akan
menghasilkan denol-natrium fenoksida dan larut.
2.3 Oksidasi
dengan Asam Kromat (Pengujian Bordwell-Wellman)
Pada percobaan ini
dilakukan uji oksidasi dengan menggunakan asam kromat yang bertujuan untuk
mengetahui perbedaan antar alkohol dan fenol. Reagen Bordwell-Wellman ialah
campuran dari anhidrat kromatid dalam asam 25 asam sulfat pekat. Digunakan empat
senyawa yaitu : 3 butanol, ter-butil alkohol yang diganti denan madu, kolestrol
yang diganti dengan minyak jelantah, dan trifenil karbinol diganti dengan
kunyit. Pada keempat tabung diisi masing-masing senyawa sebanyak 1 ml dan diuji
dengan menetesi 1 tetes reagen Bordwell-Wellman. Pada tabung pertama warna awal
larutan bening setelah ditetesi dengan reagen Bordwell-Wellman warna larutan menjadi
orange dan ada gumpalan berwarna hiaju tua didasar tabung. Ketika dikocok
larutan menjadi makin jernih dan terdapat gumpalan hijau yang semakin besar. Pada
tabung kedua dicampurkan dengan reagen Bordwell-Wellman warna menjadi orange
dan ada hijau sedikit. Ketika dikocok larutan menjadi kuning inyak dan
didinding tabung ada bercak-bercak hijau yang menempel. Tabung ketiga dicampur larutan
menjadi keruh dan setelah digoncang menjadi jernih dan setelah ditambahkan
reagen laruta yang berwarna ornage menjadi ada serbuk dibawah dan terdapat dua
fasa. Pada tabung terakhir setelah dicampur warna larutan menjadi kuning keruh.
Setelah digoncang warna larutan menjadi kuning jernih dan ditetesi denan reagen
Bordwell-Wellman larutan menjadi warna orange dan terdapat gelembung.
2.4 Reaksi
Fenol dengan Klor
Pada percobaan ini
bertujuan untuk mengetahui reaksi dari fenol dan Klor. Pertama 0.1 gr fenol di
tambahkan 3 ml air. Larutan yang awalnya berwarna orang menjadi bening. Kemudian
ditambahkan HCl sambing digoncang dan larutan tetap jernih. Hal ini dikarenakan
fenol dapat larut dalam air dan asam. Senyawa fenol termasuk kedalam senyawa
aromatik maka dari itu ia berbentuk cincin. Ketika fenol direaksikan dengan HCl
akan terjadi reaksi substitusi elektrofilik yang mana pada reaksi ini
berlangsung lemah.
2.5 Reaksi
Fenol dengan Besi (III)Klorida
Percobaan ini memiliki
tujuan yaitu mengidentifikasi reaksi yang terjadi antara fenol dan besi (III)
klorida. Pada percobaan ini FeCl3 digunakan untuk kita dapat
mebedakan alkohol alifatik atau rantai terbuka dan alkohol aromatik. Selain itu
dapat juag dijadikan pembeda antara alkohol dan fenol. Pada percobaan ini
digunakan fenol, resirsinol dan 2-propanol. Pada tabung yang pertama diisi 2 tetes
fenol ditambahkan dengan air dan FeCl3 dedapatkan hasil larutan
berubah warna menjadi ungu jernih. Pada tabung kedua didapatkan hasil warna
larutan menjad kuning jernih dan larutan larut. Pada tabung ketiga didapatka
hasil yaitu warna larutan menjadi kuning pudar dan larutan larutan. Pada percobaan
ini kita dapat mengetahu bahwa fenol dapat bereaksi dengan FeCl3 hal ini dikarenakan FeCl3 mempunyai
kemampuan untuk bereaksi dengan alkohol alifatik. Fenol termasuk jenik alkohol
alifatik. Fenol merupakan senyawa yang memiliki gugus hidroksil yang berikatan
pada karbon tak jenuh yang membuat ia dapat bereaksi dengan FeCl3 dan
menghasilkan senyawa kompleks.
III.
Permasalahan
1. Mengapa
menggunakan NaOH dalam reaksi dengan alkali?
2. Mengapa
semakin panjang rantai c pada alkohol maka akan semakin sulit untuk larut?
3. Mengapa
sikloheksanol tidak bereaksi dengan NaOH?
IV.
Kesimpulan
1. Sifat
alkohol dan fenol dapat dibedakan atas keasamannya dimana fenol lebih asam
dibandingkan alkohol
2. Kelarutan
fenol dalam air lebih kecil dibandingkan dengan kelarutan alkohol dalam air
3. Alkohol
tidak dapat larut dengan NaOH sedangkan fenol dapat bereaksi dengan NaOH
membentuk garan Na dan air.
V.
Daftar Pustaka
·
Fessenden. 1982. Kimia Organik. Jakarta
: Erlangga.
·
Hart. 2014. Kimia Organik Edisi 3 Jilid
1. Jakarta : Gramedia.
·
Suminar. 2010. Kimia Organik. Jakarta :
Erlangga.
·
Tim Penuntun Kimia Organik I.2019.
Penuntun Kimia Organik I. Jambi : Universitas Jambi.
VI.
Lampiran
Hasil Oksidasi
dengan Asam Kromat
Hasil Uji Reaksi
Fenol dengan Brom
Hasil Reaksi
dengan Alkali
Saya Agnes Monika Situmorang (A1C117059), akan menjawab pertanyaan nomor 2. Karena semakin panjang rantai maka akan semakin sulit untuk membentuk ikatan hidrogen yang menyebabkan alkohol semakin susah larut.
BalasHapusSaya monica (077) akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 3 menurut saya Karena sikloheksanol merupakan senyawa siklik dan tidak bereaksi dengan NaOH karena merupakan alkohol sekunder
BalasHapusMuhammad Yamin (a1c117047) ingin menjawab no 1. Hal ini dikarenakan NaOH adalah laruta basa kuat yang mengandung logam alkali dan dapat membentuk garam yang larut dalam basa tersebut dimana alkohol akam melarut dalam basa kuat dan membentuk garam natriumnya
BalasHapus